Natalie Langworthy divonis mengidap lymphoblastic leukemia pada Maret 2010. Delapan bulan setelah ia melahirkan putrinya, Elkie. Atas anjuran dokter, ia kemudian menjalani empat kali siklus kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang belakang. Tetapi dua bulan kemudian, kanker kembali muncul.
"Waktu itu, aku menemui konsultan kesehatanku. Dia membawa hasil dari komputer yang menunjukkan kalau jumlah darah putih mencapai 50, yang berarti kanker kembali muncul," kata Natalie, seperti dikutip dari The Sun.
Setelah pengobatan kankernya gagal, Natalie pun divonis hanya bisa hidup dalam hitungan minggu. Mengingat kejadian tersebut adalah mimpi buruk bagi Natalie.
Tapi siapa bisa menyangka, ia akhirnya bisa sembuh dari penyakit leukimia atau kanker darah dalam waktu tujuh hari. Kesembuhan Natalie adalah berkat kegigihan tunangannya, Andy Fairclough.
Andy meriset jenis leukimia yang dialami Natalie. Ia mengirimkan email ke berbagai belahan dunia untuk meminta pertolongan. Hingga akhirnya, Andy mendapat email dari temannya di California yang memberi tahu bahwa ada pengobatan percobaan di Jerman yang sesuai dengan kondisi Natalie.
"Aku langsung mengirimkannya pada konsultan kesehatan Natalie di London yang selama ini membantu kami. Ia kemudian mengatakan bisa saja hal itu berhasil. Ia lalu menghubungkanku dengan seorang haematologis di Jerman untuk percobaan," kata Andy.
Ia kemudian mengumpulkan uang lebih dari £80.000 atau Rp1,1 miliar untuk pergi ke Wurzburg, tidak jauh dari Frankfurt, Jerman, pusat pengobatan tempat Natalie diberikan obat kanker terbaru yang disebut Blinatumomab.
Dengan dana cukup besar, pasangan tersebut terbang dari Australia ke Jerman untuk melakukan pengobatan percobaan. Dengan jumlah darah putih yang sangat tinggi, Natalie harus duduk di kelas bisnis demi menjaga tubuhnya tetap telentang dan menerima oksigen yang cukup untuk mengurangi risiko penggumpalan darah.
Sesampainya di Jerman ia mengalami pneumonia. Setelah pneumonianya terkontrol, dua minggu kemudian ia mulai melakukan percobaan pengobatan, tepatnya pada November 2010 lalu. Natalie diberikan Blinatumomab, yang bekerja dengan cara mengunci sel-sel leukemia kemudian mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkannya.
Hanya dua hari setelah pengobatan diberikan, hasil tes menunjukan kalau tidak ada lagi sel kanker dalam aliran darahnya. Sel kanker berpindah pada bagian tulang sumsumnya. Lima hari kemudian, ia pun dibiopsi dan dokter menyatakan kalau pengobatan berhasil.
Untuk menentukan kalau Natalie sudah cukup sehat, ia harus bisa berjalan sendiri tanpa bantuan sejauh satu mil. Dua minggu kemudian, saat Natal, Natalie dapat melakukannya.
"Saat itu adalah kado Natal terbaik sepanjang hidupku," kata Natalie.
Natalie masih terus membawa obat tersebut dan membawa pompa kecil dalam tasnya. Obat itu akan masuk ke dalam tubuhnya terus-menerus selama empat minggu. Ia kemudian memiliki dua minggu untuk beristirahat sebelum memulai proses memasukan obat lagi.
Natalie saat ini tingal di Jerman, untuk mempermudahnya melakukan pengobatan lanjutan. Ia dan Andy juga mendirikan Save Natalie Foundation, yayasan untuk membantu para penderita kanker yang pernah mengalami kegagalan dalam pengobatan konvensional.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus