Astronom menemukan pusat galaksi yang dianggap sebagai kembaran Bima Sakti. Sagittarius A*, sumber gelombang radio yang terletak pada inti galaksi. Ilmuwan kini mempelajari galaksi spiral yang spektakuler,
NGC 253 yang ditemukan dengan Very Large Telescope (VLT) di Chile dan Teleskop Antariksa Hubble milik NASA.
Di saat yang sama, mereka berhasil sedikit memahami soal inti galaksi Sagittarius A*. Andrea Ghez, profesor ilmu fisika dan astronomi dari University of California, Los Angeles (UCLA) yang mempelajari bintang dan planet, mengatakan kepada Daily Galaxy, kombinasi antara pengamatan lubang hitam yang terbentuk miliaran tahun lalu dan proses runtuhan bintang raksasa akan menciptakan pemahaman menakjubkan soal objek tunggal supermasif.
Very Large Telescope |
Teleskop Hubble |
Penelitian Ghez terfokus kepada kehidupan awal bintang dan planet dan proses distribusi materi di galaksi. Dengan menggunakan teknik terbaru, Ghez berhasil membuktikan orbit bintang ternyata bisa membentuk lubang hitam. Tapi, ini bukan lubang hitam biasa, melainkan bersosok sangat besar. Lubang hitam yang mereka temukan itu ternyata tiga juta kali lebih besar dari Matahari dan termasuk dalam kontelasi Sagitarius. Inti lubang hitam di galaksi Bima Sakti inilah yang disebut sebagai Sagittarius A*.
Sayangnya, ilmuwan masih belum bisa memahami secara deskriptif apa isi lubang hitam itu dan bagaimana proses pembentukannya. Astronom menghabiskan puluhan tahun untuk mempelajari pusat kekuatan misterius di galaksi Bima Sakti yang memiliki jarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Namun, belum bisa dipastikan jenis objek itu.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus