Kaum laki-laki tentu ingin terlihat cool dan macho terutama ketika sedang bercinta di atas tempat tidur dengan pasangannya. Di sisi lain, laki-laki juga memiliki rasa kuatir kalau dirinya tidak bisa memuaskan pasangannya ketika bercinta.
Eeeh....selagi ingin bercinta, selagi seru-serunya saling raba sambil berciuman. Selagi pasangannya sudah mulai kelojotan (Aduuh..bahasanya.. hahaha) tiba-tiba letoy alias loyo..hiks..hiks..hiks
Laki-laki rupanya ingin kaum perempuan menganggapnya sebagai sex machine, yang selalu bisa memuaskan mereka. Tidak pernah letoy atau mekar setengah, hahaha... (kembang kale). Tetapi sayangnya, kenyataan tidak selalu seindah angan-angan. Tidak selalu bisa sempurna. Tidak bisa selalu terlihat jantan di atas ranjang ketika bercinta dengan pasangannya.
Kejantanan yang dulu sangat dibanggakan tiba-tiba hilang seperti tertiup angin. Seperti es yang mencair... hiks..hiks. Akhirnya, yang muncul justru rasa takut dan kekuatiran tidak bisa memuaskan pasangan seperti dulu. Bagi laki-laki, hal itu tentu seperti mimpi buruk.
Mempunyai pasangan yang letoy saat di ranjang, bagi perempuan masih bisa dimaklumi, jika kondisi ini terjadi sekali-dua-tiga kali saat bercinta. Kemungkinan, pasangan kita saat itu memang sedang kelelahan atau nggak mood karena stres dengan beban pekerjaannya. Mungkin juga, ia tengah merasakan beban hidup yang makin berat setiap harinya sehingga memengaruhi kejantanannya.
Tetapi kalau setiap kali bercinta selalu letoy, letoy, dan tetap letoy? Jangan-jangan malah pasangan kita jadi benar-benar impoten. Wuiih!!! Bagi lagi-laki, rasanya kiamat sudah dekat, deh! Benar-benar mimpi yang sangat buruk. Bukan begitu wahai para lelaki?
Kita sebagai perempuan tentu juga merasa sulit jika menghadapi pasangan seperti itu. Karena pasangan kita jadi sensitif dan tidak percaya diri, terutama saat berada di atas ranjang.
Bagi perempuan, menuntut ketidakpuasan dalam soal seks kepada pasangan kita pasti sangat tabu. Ada rasa takut untuk mengungkapnya secara terus terang kepada pasangan. Karena, masih banyak perempuan yang beranggapan hanya laki-laki yang harus terpuaskan dan merasa puas saat di ranjang. Padahal, pendapat itu salah.
Bahkan, saat pasangan kehilangan kejantanan, ada perempuan yang merasa bersalah. Ia menduga, kondisi tersebut terjadi karena penampilannya kurang menarik. Padahal, itu bukan masalah yang sebenarnya. Yang terjadi, laki-laki pasangannya memang sudah tidak mampu lagi atau memang sedang letoy untuk sementara waktu. Hahahaha.... Sorry, nggak ketemu bahasa yang tepat jadi hanya ada kata letoy.
Lalu, bagaimana cara membicarakan masalah ini kepada pasangan, saat duduk berdua atau saat di atas ranjang? Umumnya, laki-laki tentu akan marah dan sensitif. Bisa jadi, ia mengamuk karena merasa pasangan sudah tidak percaya lagi dengan kejantanannya. Bukan tidak mungkin, ia menyebut pasangannya sebagai perempuan yang gila seks, hiperseks atau haus seks dan sejuta kata umpatan lainnya.
Bahkan, ada laki-laki yang bisa mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak pantas kepada pasangannya. Misalnya, menyebut pasangannya seperti pelacur dan lain-lain.
Sumber masalah kejantanan laki-laki di atas ranjang bukan disebabkan karena impotensi. Kejantanan yang letoy di atas ranjang mungkin disebabkan karena kurang pemanasan atau foreplay.
Sentuhan-sentuhan sebelum "permainan" dimulai sangat penting untuk membangkitkan gairah seksual. Itulah sebabnya, ketika hendak bercinta, jangan langsung menuju sasaran. Kekuatan mesin turbo menjadi kurang maksimal karena kurang pemanasan, sehingga mengkeret. Hahahaha... Layu sebelum berkembang. Padahal gairah dan hasrat seks sedang menggebu-gebu.
Foreplay sebenarnya tidak hanya saling merada di daerah sensitif. Pemanasan bisa juga dilakukan dengan obrolan-obrolan ringan sambil sesekali memeluk dan mencium pasangan saat sedang berdua. Obrolan apapun bisa membangkitkan gairah pasangan, bahkan jika dilakukan sambil bercanda berdua. Misalnya, mengenang masa lalu ketika masih pacaran. Atau, bertanyalah seputar fantasi seks pasangan. Apa yang diinginkan sebagai variasi, lalu mempraktekkannya berdua.
Cara ini mungkin bisa membantu mengatasi ke-letoy-an Mr. Happy. Semoga! Karena umumnya, pasangan yang sudah bertahun-tahun menjalani hidup bersama umumnya kehilangan komunikasi dengan pasangan dalam urusan ranjang ini. Bukan, begitu?
http://99ratiz.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus