Permainan ayunan tentunya tidak asing lagi bagi Anda, namun jika ayunan itu terbuat setinggi sepuluh meter lebih tentunya bukan hal yang biasa.
Iya ini hanya ada di Bone, Sulawesi Selatan. Sekelompok orang menjadikan permainan ini sebagai ritual bentuk syukur usai panen, dan uniknya lagi hanya dilakukan oleh kaum wanita dan anak-anak.
Ayunan tersebut bernama Mappere atau bermain ayun setinggi 10 meter lebih. Siapa yang menyangka ternyata permainan rakyat yang sudah berumur ratusan tahun di Desa Carebbu, Bone, Sulawersi Selatan, yang hingga kini masih terpelihara walaupun hanya digelar pada hari atau waktu-waktu tertentu.
Permainan rakyat ini terbilang cukup menantang, karena selain pelakunya harus memiliki nyali yang cukup juga hanya dilakukan oleh para kaum ibu rumah tangga dan anak anak saja.
Cara berayunya juga unik, setelah ditarik dan didorong agar berayun empat orang pria kemudian bergantian menariknya dengan seutas tali. Ayunan yang mencapai tinggi belasan meter itu di desain khusus dari bahan bahan alami, seperti 2 tiang yang setinggi sepuluh meter lebih ini terbuat dari pohon randu yang masih mentah.
Selanjutnya diikatkan di beberapa pohon bambu sebagai penyanggga, kemudian beberapa pohon bambu lainnya sebagai gantungan tali ayunan. Sementara tali ayunan juga bukan tali sembarangan, tetapi tali ini di buat khusus dari bahan kulit kerbau yang dijemur.
Permainan ini rupanya tidak dilakukan begitu saja, karena sebelum memulai permainan ini sebuah rangkaia ritual harus dilaksanakan oleh pemangku adapt. Ritual ini untuk memohon doa kepada sang kuasa agar selama permainan ini berlangsung tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah semua sudah siap, permainan pun dimulai secara bergantian para kaum ibu rumah tangga dan anak-anak. Sementara para kaum pria secara bergantian bertugas menarik tali untuk mengayun sekuat kuatnya.
Tantangan nyali bukan hanya saat ayunan berlangsung, namun para pelaku ini ditantang untuk diayun hingga mencapai putaran 180 derajat. Suasana tegang yang diwarnai teriakan riuh para penonton pun terdengar.
Menambah semangat permainan ini, para pria harus mengayunkan setingi mungkin. Permainan ini akan dihentikan jika putaran ayunan sudah mencapai 180 derajat. Nurhaya, ibu rumah tangga, mengaku senang dan tidak takut diayun hingga ketinggian tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus