Di posting kali ini bayarsaja.blogspot.com akan menyajikan artikel tentang Masa Sulit Bisnis Grup Bakrie NEW. Semoga dengan berita Masa Sulit Bisnis Grup Bakrie NEW akan menambah pengetahuan bagi anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
Rencana Grup Bakrie yang akan melepas kepemilikannya di sektor media, menjadi topik pembicaraan yang hangat di lantai bursa akhir pekan ini. Apa sebab Bakrie melepas salah satu sektor andalannya? Benarkah Grup Bakrie akan melepas roda bisnisnya?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa saat ini Bakrie tengah bersitegang dengan pemegang saham asal London, Nat Rothschild, atas kepemilikannya pada PT Bumi Resources Tbk melalui Bumi Plc. Untuk bisa memperebutkan kembali perusahaan batu bara terbesar di Asia tersebut, Bakrie membutuhkan dana yang sangat besar.
Seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/2/2013), salah satu cara yang ditempuh Bakrie dalam mendapatkan uang adalah melepas sebagian kepemilikan mayoritasnya (51 persen) di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
Emiten ini menaungi sejumlah media, yakni TVOne, ANTV dan portal berita Vivanews.com. Asumsinya, dengan aksi korporasi ini, perseroan ditaksir akan mendapatkan dana segar sekira USD1,2 miliar - USD2 miliar.
Dengan adanya dana tunai, maka Bakrie akan menukarkan kepemilikan saham Bumi Plc sekira 23,8 persen di Bumi Resources.
"Ini merupakan keputusan yang sulit bagi perusahaan Bakrie. Tetapi grup Bakrie diisi oleh pebisnis yang rasional. Situasi seperti ini bisa menjadi jalan untuk mendapatkan uang dengan meningkatkan pinjaman," ujar salah satu sumber yang mengetahui rencana penjualan VIVA, demikian diberitakan Reuters.
Seperti diketahui, Bakrie menjalin kerja sama untuk membuat Bumi Plc dengan pebisnis kenamaan asal Inggris, Nat Rothschild, pada 2010. Namun, jalinan bisnis tersebut retak.
Perseteruan terjadi lantaran Nat meminta Macfarlanes, sebuah firma hukum di London, untuk melakukan audit investigasi terhadap Bumi Resources terkait dana pengembangan dan dana operasional. Selain itu, investigasi juga dilakukan pada salah satu aset investasi di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Dalam laporan keuangan Bumi Plc 2011, salah satu aset yang dimiliki Berau tercatat mengalami penurunan nilai hingga mencapai angka nol, kecuali untuk satu investasi yang memiliki nilai sebesar USD39 juta dalam laporan keuangan konsolidasi.
Keluarga Bakrie pun tidak terima, dan menyatakan akan keluar dari Bumi Plc. Bakrie menawarkan akan membeli saham BUMI dan BRAU dari Bumi Plc, dan tidak lagi memiliki hubungan dengan Bumi Plc.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus