Pada kesempatan kali ini bayarsaja.blogspot.com akan membahas artikel tentang Salah Menundukkan Kepala ke Orang Jepang, Bisnis Bisa Terancam Batal new. Semoga dengan berita Salah Menundukkan Kepala ke Orang Jepang, Bisnis Bisa Terancam Batal new akan menambah wawasan bagi anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
Cukup banyak investasi Jepang di Indonesia. Pada masa puncak sebelum krisis finansial 1997 mencapai sekitar 350 miliar dolar AS tapi kini hanya sekitar 10 persen saja. Banyak yang lari ke China dan negara lain. Beberapa pertanyaan datang.
1. Investasi Jepang di Indonesia cukup banyak, berarti terdapat manfaat dan kecocokan dengan kondisi di Indonesia. Bagaimana pendapat Bapak tentang hal itu?
Orang Jepang sangat menyenangi orang Indonesia karena sangat ramah. Itu sebabnya banyak orang Jepang senang berinvestasi serta kerjasama di Indonesia. Yang menjadi masalah saat ini adalah masih banyaknya kendala dihadapi pengusaha Jepang terhadap berbagai hal terkait pemerintah. Mulai dari perizinan, perpajakan, bea cukai, sumber daya manusia yang produktif dan kreatif bisa menyesuaikan dengan pemikiran orang Jepang. Paling mengecewakan adalah masih tingginya korupsi di Indonesia saat ini. Di berbagai negara memang ada korupsi. Tetapi di Indonesia sudah sangat keterlaluan dan hal ini sangat membingungkan Jepang karena posting pembukuannya untuk uang pelicin sangat sulit kalau uangnya sudah sangat besar.
2. Sejauh mana budaya Jepang melalui investasinya di Indonesia bisa mempengaruhi bagi perkembangan ekonomi Indonesia?
Budaya merupakan bagian mendasar dari segala hal. Bila kita mengetahui budaya Jepang, semakin memudahkan belajar bahasa Jepang. Apabila bisa bahasa Jepang akan memudahkan komunikasi dengan orang Jepang, tahu pola pikirnya, dan praktis akan meningkatkan kepercayaan orang Jepang terhadap kita. Berarti pengusaha Jepang akan semakin banyak berinvestasi di Indonesia, membuka lapangan kerja bagi warga Indonesia, mendorong perputaran roda perekonomian Indonesia lebih kencang lagi.
Jadi pengenalan budaya Jepang teramat sangat penting bagi hubungan perekonomian kedua negara. Mengapa demikian? Karena Jepang memang negara unik, di mana segala sesuatu sangat kuat terlekat dengan budayanya. Contoh mudah adalah cara hormat orang Jepang, menunduk, berbeda dengan warga negara lain. Bahkan cara menundukkan kepala itu memiliki arti beraneka ragam dari sudut tunduknya. Salah dalam cara menunduk membuat orang Jepang bisa saja tidak senang dan enggan berinvestasi di Indonesia.
3. Apakah benar kemajuan yang dicapai Jepang karena adanya faktor dorongan budaya unggul di dalam rakyat Jepang atau budaya Jepang?
Inilah satu bukti keberhasilan Jepang di dalam negerinya. Menjaga dan menjunjung tinggi budayanya sendiri. Bayangkan saja, berbagai budaya negara lain masuk Jepang tetapi budayanya sendiri tetap terlestarikan dengan baik. Orang asing sulit sekali menembus lingkungan atau kelompok mereka, apabila mereka tidak bisa mempelajari kebudayaan Jepang di lingkungannya sendiri.
Upaya melindungi budaya sendiri bahkan menjadi terkesan fanatik, sehingga terbawa ke sektor bisnis. Satu contoh seperti pernah diungkapkan di sini, sebuah bank besar dari Amerika Serikat frustrasi tak bisa menembus sektor finansial Jepang. Fanatisme yang dapat dikategorikan nasionalisme tinggi orang Jepang terhadap perusahaan Jepang , menjadi tameng sangat penting dan sangat kuat bagi kemajuan perekonomian Jepang.
Bukan dengan karena melihat perusahaan asing (bank besar AS) itu hebat, lalu dengan mudah malah kita memperkenankan dan memberikan izin buka cabang di mana-mana. Pastilah mati perbankan lokal Indonesia.
Di lain sisi, tameng terpenting Jepang adalah kreativitas, menciptakan produk dan teknologi baru. Dapat dikatakan Jepang adalah negara inovator paling kreatif saat ini. Itulah sebabnya Jepang tetap survive hingga saat ini.
4. Apa saja yang perlu dilakukan pemerintah untuk mendorong meningkatnya kerjasama antara Jepang dengan Indonesia?
Tahun ini adalah 55 tahun kerjasama diplomatik, persahabatan Indonesia-Jepang. Secara pribadi saya menganggap waktu 55 tahun ini banyak terbuang percuma. Mengapa? Karena dasar hubungan sangat rentan. Apa itu dasar hubungan agar tetap manis? Pendidikan. Orang Indonesia harus mau belajar bahasa Jepang agar hubungan kedua negara dapat berjalan dengan baik.
Kalangan bisnis dapat belajar bahasa Jepang di Pandan College(021-2727-2511, 0361-255-225) yang khusus mengajarkan bahasa Jepang terlebih untuk pebisnis maupun karyawan sebuah perusahaan.
Apabila bahasa Jepang kita kuasai, komunikasi akan semakin baik, tanpa peduli siapa yang menjadi Pemimpin negara yang bersangkutan. Karena antar warga negara, antar pribadi , antar rakyat kedua negara, sudah dapat berkomunikasi dengan baik, tak tergantung kepada pemerintah lagi.Karena itu pemerintah Indonesia harus menggelorakan pendidikan di Indonesia khususnya perhatian terhadap bahasa Jepang.
Pada praktik sehari-hari, pemerintah Indonesia harus berani mengoreksi diri apabila menemukan hal-hal yang tidak benar. Contoh konkrit, Konsekuen dalam menjaga hukum yang telah diputuskan (ada kepastian hukum). Di bidang pajak, kalau memang ada restitusi pajak, pengembalian pajak, apabila sudah selesai dihitung dan ada restitusi pajak, secepatnya agar uang pajak itu dikembalikan kepada Perusahaan Jepang lagi.
Perlu diingat, uang adalah hal paling sensitif dan menjadi dewa orang Jepang. Apabila uang diselewengkan, orang Jepang akan teramat sangat marah dan tidak akan ada kata maaf bagi mereka. Mungkin di depan kita dengan sangat manis masih bisa tersenyum. Namun sebenarnya sangat marah karena merasa dikecewakan terkait uang. Dapat dikatakan orang Jepang lebih Jawa dari orang Jawa. Saat marah pun masih bisa senyum dan berterima kasih. Di belakang kita, apalagi setelah kembali ke Jepang, dari mulut ke mulut rusaklah nama kita.
Semoga penjelasan ini memberikan tambahan wawasan bagi kita semua, agar berhati-hati selalu berbisnis dengan dengan orang Jepang terutama menyangkut uang dan janji. Inilah Dewa yang sangat diagungkan orang Jepang dalam berbisnis. Jika ada pertanyaan seputar bisnis, silakan kirim email ke info@promosi.jp.
1. Investasi Jepang di Indonesia cukup banyak, berarti terdapat manfaat dan kecocokan dengan kondisi di Indonesia. Bagaimana pendapat Bapak tentang hal itu?
Orang Jepang sangat menyenangi orang Indonesia karena sangat ramah. Itu sebabnya banyak orang Jepang senang berinvestasi serta kerjasama di Indonesia. Yang menjadi masalah saat ini adalah masih banyaknya kendala dihadapi pengusaha Jepang terhadap berbagai hal terkait pemerintah. Mulai dari perizinan, perpajakan, bea cukai, sumber daya manusia yang produktif dan kreatif bisa menyesuaikan dengan pemikiran orang Jepang. Paling mengecewakan adalah masih tingginya korupsi di Indonesia saat ini. Di berbagai negara memang ada korupsi. Tetapi di Indonesia sudah sangat keterlaluan dan hal ini sangat membingungkan Jepang karena posting pembukuannya untuk uang pelicin sangat sulit kalau uangnya sudah sangat besar.
2. Sejauh mana budaya Jepang melalui investasinya di Indonesia bisa mempengaruhi bagi perkembangan ekonomi Indonesia?
Budaya merupakan bagian mendasar dari segala hal. Bila kita mengetahui budaya Jepang, semakin memudahkan belajar bahasa Jepang. Apabila bisa bahasa Jepang akan memudahkan komunikasi dengan orang Jepang, tahu pola pikirnya, dan praktis akan meningkatkan kepercayaan orang Jepang terhadap kita. Berarti pengusaha Jepang akan semakin banyak berinvestasi di Indonesia, membuka lapangan kerja bagi warga Indonesia, mendorong perputaran roda perekonomian Indonesia lebih kencang lagi.
Jadi pengenalan budaya Jepang teramat sangat penting bagi hubungan perekonomian kedua negara. Mengapa demikian? Karena Jepang memang negara unik, di mana segala sesuatu sangat kuat terlekat dengan budayanya. Contoh mudah adalah cara hormat orang Jepang, menunduk, berbeda dengan warga negara lain. Bahkan cara menundukkan kepala itu memiliki arti beraneka ragam dari sudut tunduknya. Salah dalam cara menunduk membuat orang Jepang bisa saja tidak senang dan enggan berinvestasi di Indonesia.
3. Apakah benar kemajuan yang dicapai Jepang karena adanya faktor dorongan budaya unggul di dalam rakyat Jepang atau budaya Jepang?
Inilah satu bukti keberhasilan Jepang di dalam negerinya. Menjaga dan menjunjung tinggi budayanya sendiri. Bayangkan saja, berbagai budaya negara lain masuk Jepang tetapi budayanya sendiri tetap terlestarikan dengan baik. Orang asing sulit sekali menembus lingkungan atau kelompok mereka, apabila mereka tidak bisa mempelajari kebudayaan Jepang di lingkungannya sendiri.
Upaya melindungi budaya sendiri bahkan menjadi terkesan fanatik, sehingga terbawa ke sektor bisnis. Satu contoh seperti pernah diungkapkan di sini, sebuah bank besar dari Amerika Serikat frustrasi tak bisa menembus sektor finansial Jepang. Fanatisme yang dapat dikategorikan nasionalisme tinggi orang Jepang terhadap perusahaan Jepang , menjadi tameng sangat penting dan sangat kuat bagi kemajuan perekonomian Jepang.
Bukan dengan karena melihat perusahaan asing (bank besar AS) itu hebat, lalu dengan mudah malah kita memperkenankan dan memberikan izin buka cabang di mana-mana. Pastilah mati perbankan lokal Indonesia.
Di lain sisi, tameng terpenting Jepang adalah kreativitas, menciptakan produk dan teknologi baru. Dapat dikatakan Jepang adalah negara inovator paling kreatif saat ini. Itulah sebabnya Jepang tetap survive hingga saat ini.
4. Apa saja yang perlu dilakukan pemerintah untuk mendorong meningkatnya kerjasama antara Jepang dengan Indonesia?
Tahun ini adalah 55 tahun kerjasama diplomatik, persahabatan Indonesia-Jepang. Secara pribadi saya menganggap waktu 55 tahun ini banyak terbuang percuma. Mengapa? Karena dasar hubungan sangat rentan. Apa itu dasar hubungan agar tetap manis? Pendidikan. Orang Indonesia harus mau belajar bahasa Jepang agar hubungan kedua negara dapat berjalan dengan baik.
Kalangan bisnis dapat belajar bahasa Jepang di Pandan College(021-2727-2511, 0361-255-225) yang khusus mengajarkan bahasa Jepang terlebih untuk pebisnis maupun karyawan sebuah perusahaan.
Apabila bahasa Jepang kita kuasai, komunikasi akan semakin baik, tanpa peduli siapa yang menjadi Pemimpin negara yang bersangkutan. Karena antar warga negara, antar pribadi , antar rakyat kedua negara, sudah dapat berkomunikasi dengan baik, tak tergantung kepada pemerintah lagi.Karena itu pemerintah Indonesia harus menggelorakan pendidikan di Indonesia khususnya perhatian terhadap bahasa Jepang.
Pada praktik sehari-hari, pemerintah Indonesia harus berani mengoreksi diri apabila menemukan hal-hal yang tidak benar. Contoh konkrit, Konsekuen dalam menjaga hukum yang telah diputuskan (ada kepastian hukum). Di bidang pajak, kalau memang ada restitusi pajak, pengembalian pajak, apabila sudah selesai dihitung dan ada restitusi pajak, secepatnya agar uang pajak itu dikembalikan kepada Perusahaan Jepang lagi.
Perlu diingat, uang adalah hal paling sensitif dan menjadi dewa orang Jepang. Apabila uang diselewengkan, orang Jepang akan teramat sangat marah dan tidak akan ada kata maaf bagi mereka. Mungkin di depan kita dengan sangat manis masih bisa tersenyum. Namun sebenarnya sangat marah karena merasa dikecewakan terkait uang. Dapat dikatakan orang Jepang lebih Jawa dari orang Jawa. Saat marah pun masih bisa senyum dan berterima kasih. Di belakang kita, apalagi setelah kembali ke Jepang, dari mulut ke mulut rusaklah nama kita.
Semoga penjelasan ini memberikan tambahan wawasan bagi kita semua, agar berhati-hati selalu berbisnis dengan dengan orang Jepang terutama menyangkut uang dan janji. Inilah Dewa yang sangat diagungkan orang Jepang dalam berbisnis. Jika ada pertanyaan seputar bisnis, silakan kirim email ke info@promosi.jp.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus