Di posting kali ini bayarsaja.blogspot.com akan membahas posting tentang BANJIR JAKARTA Seperti Tsunami, Cepat, Deras Airnya Mengalir. Semoga dengan artikel BANJIR JAKARTA Seperti Tsunami, Cepat, Deras Airnya Mengalir akan menambah wacana untuk anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
"Seperti tsunami aja. Cepat, deras airnya mengalir," kata Salim (50), salah satu warga Perumahan Pondok Permai, Jati Rasa, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu ( 19/1/2013 ).
Ketika itu, air yang mengalir di sungai yang terletak di samping perumahan luber melewati tanggul, Jumat (19/1/2013) sekitar pukul 6.30 WIB. Air di sungai itu berasal dari Cileungsi dan Cikeas.
Padahal, tanggul itu sudah dibangun dengan tinggi hampir 3 meter. Sekitar pukul 8.00 WIB, tanggul di RT 2/RW 8 jebol dengan panjang 30 meter setelah tak dapat menahan derasnya arus. Akhirnya, aliran air yang masuk ke perumahan semakin deras.
Beberapa warga lain juga mengambarkan aliran air seperti tsunami. "Iya, kaya tsunami aja," kata Eko Santoso Ketua RT 2/9 Pondok Gede Permai yang juga anggota Komunitas Peduli Informasi 887 .
Derasnya air merusak beberapa rumah. Satu rumah yang berdiri di samping tanggul yang jebol rusak parah. Bahkan, satu mobil sampai terbawa arus hingga akhirnya berhenti di perempatan jalan dengan posisi terbalik. Mobil bermerek Toyota itu rusak parah.
Eko atau akrab disapa Mbah Jambrong mengatakan, pihaknya terlambat mendapat informasi ketinggian air di Cileungsi. Seharusnya, jika ketinggian air di Sungai Cileungsi sudah 300 cm, warga Pondok Gede Permai dan komplek lain yang dilintasi sudah mesti waspada.
"Nah, kemarin itu enggak ada informasi dari sana (Cileungsi). Saya cek habis shalat subuh, di sini ketinggian sudah 500 cm. Saya koordinasi lewat radio (komunitas), air sudah tinggi. Warga perlu dievakuasi. Kalau tinggi 620 cm udah luber," cerita Mbah Jambrong.
Setelah air luber, warga pun panik. Ada tiga RW di perumahan itu, yakni RW 8,9, dan 10. Adapun jumlah penghuni mencapai 1.600 keluarga. "Untungnya pagi. Coba kalau tengah malam," kata dia.
Bagi warga yang rumahnya tidak bertingkat lalu mengungsi ke luar komplek dengan membawa barang yang bisa diselamatkan. Bagi yang rumahnya bertingkat, mereka menaikan barang-barang ke lantai dua. Air mulai surut Sabtu dini hari dengan menyisakan lumpur mencapai tinggi 15 cm.
Ketika itu, air yang mengalir di sungai yang terletak di samping perumahan luber melewati tanggul, Jumat (19/1/2013) sekitar pukul 6.30 WIB. Air di sungai itu berasal dari Cileungsi dan Cikeas.
Padahal, tanggul itu sudah dibangun dengan tinggi hampir 3 meter. Sekitar pukul 8.00 WIB, tanggul di RT 2/RW 8 jebol dengan panjang 30 meter setelah tak dapat menahan derasnya arus. Akhirnya, aliran air yang masuk ke perumahan semakin deras.
Beberapa warga lain juga mengambarkan aliran air seperti tsunami. "Iya, kaya tsunami aja," kata Eko Santoso Ketua RT 2/9 Pondok Gede Permai yang juga anggota Komunitas Peduli Informasi 887 .
Derasnya air merusak beberapa rumah. Satu rumah yang berdiri di samping tanggul yang jebol rusak parah. Bahkan, satu mobil sampai terbawa arus hingga akhirnya berhenti di perempatan jalan dengan posisi terbalik. Mobil bermerek Toyota itu rusak parah.
Eko atau akrab disapa Mbah Jambrong mengatakan, pihaknya terlambat mendapat informasi ketinggian air di Cileungsi. Seharusnya, jika ketinggian air di Sungai Cileungsi sudah 300 cm, warga Pondok Gede Permai dan komplek lain yang dilintasi sudah mesti waspada.
"Nah, kemarin itu enggak ada informasi dari sana (Cileungsi). Saya cek habis shalat subuh, di sini ketinggian sudah 500 cm. Saya koordinasi lewat radio (komunitas), air sudah tinggi. Warga perlu dievakuasi. Kalau tinggi 620 cm udah luber," cerita Mbah Jambrong.
Setelah air luber, warga pun panik. Ada tiga RW di perumahan itu, yakni RW 8,9, dan 10. Adapun jumlah penghuni mencapai 1.600 keluarga. "Untungnya pagi. Coba kalau tengah malam," kata dia.
Bagi warga yang rumahnya tidak bertingkat lalu mengungsi ke luar komplek dengan membawa barang yang bisa diselamatkan. Bagi yang rumahnya bertingkat, mereka menaikan barang-barang ke lantai dua. Air mulai surut Sabtu dini hari dengan menyisakan lumpur mencapai tinggi 15 cm.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus