Pada hari ini bayarsaja.blogspot.com akan menyajikan artikel tentang IHSG Incar Level Goceng di Tahun Ular NEW. Semoga dengan posting IHSG Incar Level Goceng di Tahun Ular NEW akan menambah wacana bagi anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
positif bursa global pekan lalu tentu mengonfirmasi sentimen lukratif, namun hanya sebatas dorongan psikologis saja. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lebih didominasi oleh berita domestik yang menjanjikan selaras ekspektasi laporan keuangan emiten yang prospektif dan makroekonomi yang kondusif secara agregat.
Yang perlu diketahui investor, bahwa dalam jangka pendek per penutupan pekan lalu (dalam pandangan harian) tren kenaikan IHSG telah terhenti sejenak, otomatis ada potensi untuk pelemahan yang terbatas. Dengan kata lain, pelaku pasar akan tergoda merealisasikan aksi ambil untung setelah IHSG melakukan rekor memecahkan angka psikologis 4.500, di mana hal tersebut adalah normal pada fase koreksi sehat.
Pekan ini adalah pekan pertama pada tahun baru China, ada hal yang menarik untuk melihat keuntungan bursa saat dipimpin oleh dua presiden bershio ular, yaitu pada saat periode Abraham Lincoln bursa saham naik sebesar 98 persen (tertinggi ketiga sepanjang sejarah, setelah Franklin Roosevelt dengan 134 persen, dan Calvin Coolidge sebesar 107 persen), sedangkan pada presiden bershio ular lainnya yaitu John Kennedy (dan sang istri Jacqueline yang juga bershio ular), bursa hanya naik sebesar 12,2 persen. Sebagai informasi tambahan, dari delapan Presiden Indonesia tidak ada seorang pun yang bershio ular.
Shio ular air terjadi setiap satu siklus 60 tahun sekali. Pada 2013 ini, persis sama seperti 1953 yang bershio ular air, yang pada tahun tersebut pasar saham turun sebesar 3,8 persen. Sebagai catatan pasar modal, sejak 1900 hanya ada tiga shio di mana di tahun tersebut bursa saham bergerak negatif, yaitu shio Kambing yang memiliki rekor terburuk sepanjang sejarah dengan pelemahan rata-rata sebesar lima persen, diikuti shio ular memiliki rekor terburuk kedua, serta shio Kuda.
Jika dilihat jatuhnya tahun baru China tepat di 10 Februari, maka hanya ada satu tahun yang sama persis (seperti 10 Februari 2013 saat ini), yaitu pada 10 Februari 1929, dan pada tahun tersebut pasar saham bergerak turun 17,2 persen. Di mana pada Maret diproyeksikan menjadi bulan yang sangat menguntungkan, Mei sebagai bulan (ular) di mana pasar bergerak cepat, agresif dan tajam, dan setelah Juni akan semakin liar dan kembali naik.
Selama ini, didapati bahwa tiga shio (ayam, anjing, dan kerbau) relatif lebih beruntung di tahun ular air hitam, (spesies ular hitam hanya ada di negara China, Taiwan, dan Vietnam). Namun menurut penelitian, orang kaya di dunia pada saat ini didominasi oleh shio kelinci dan kambing. Sedangkan di Indonesia masih didominasi oleh shio macan. Jangan lupa juga bahwa tokoh pemimpin besar China seperti Mao Zedong dan Xi Jinping yang lahir di tahun ular, serta sang fenomenal pop revolusioner Park Jae-sang dan Taylor Swift.
Berikut kejadian-kejadian besar yang terjadi di tahun ular (dengan penekanan pada 1905 di mana terdapat keuntungan terbesar dan 1917 terjadi penurunan terbesar): Pada 1881 terjadi penurunan drastis di bursa Paris dan krisis ekonomi Brazil serta krisis perbankan Australia. Pada 1905 terjadi revolusi Bolshevik dengan kenaikan pasar saham sebesar 38,2 persen. Pada 1917 terjadi revolusi Rusia dengan pasar saham terjungkal 21,7 persen. Di 1929 terjadi Depresi Besar, dengan penurunan 17,2 persen di pasar saham dan dalam waktu empat tahun terjun 89 persen. Pada 1941 terjadi penyerangan Pearl Harbor dan Perang Dunia II di mana pasar saham bergerak negatif 15,3 persen.
Sedangkan di 1953 terjadi resesi ekonomi dan perang Korea, pasar saham turun 3,8 persen. Di 1965 terjadi gejolak politik Indonesia dan penurunan besar di bursa saham Hong Kong, namun pasar saham Amerika Serikat naik 10,9 persen. Pada 1977 terjadi penurunan besar di bursa saham Asia, begitu juga dengan Wall Street yang turun 17,3 persen. 1989 terjadi tragedi Tiananmen dan tembok Berlin runtuh serta crash bursa Hong Kong dan Brasil, namun Dow Jones bergerak positif sebesar 27 persen.
Di 2001 bursa Amerika turun 7,1 persen, saat itu terjadi penyerangan teroris dengan runtuhnya menara kembar WTC New York dan pecahnya gelembung saham-saham teknologi di Wall Street, pasar saham hingga 9 Oktober 2002 turun 37,8 persen dari titik tertingginya, sedangkan bursa Hong Kong turun 32 persen.
Kondisi pemulihan ekonomi global saat ini seperti melihat cat yang menunggu kering (yaitu lama dan membosankan), kontras dengan IHSG yang giat mencetak rekor baru dengan logika fundamental Indonesia yang masih diunggulkan di Asia selain Thailand dan Filipina, dengan pertumbuhan pendapatan 15 persen dan kenaikan laba bersih 19 persen (yang tertinggi di Asia Tenggara) serta RoE (Return on Equity) sebesar 28 persen (sedangkan regional hanya 17 persen ), didukung juga dengan harga komoditas batubara dan sawit yang akan balik manggung lagi tahun ini, serta berlandaskan euforia dana panas hasil kucuran tiga negara besar dengan resep Keynesian pelonggaran moneter dan fiskal di Amerika, Eropa, dan Jepang.
Secara tren jangka menengah maupun panjang, IHSG masih aman di dalam lintasan naiknya, baik secara mingguan maupun bulanan, masih membuat "titik tertinggi dan titik terendah baru yang lebih tinggi" dari sebelumnya. Artinya secara garis besar masih dalam tren kenaikan, dan diekspektasikan dalam waktu dekat masih akan mencoba tes naik hingga target 4.550 dalam kuartal I tercapai, (yang tentunya bisa saja terjadi lebih cepat).
Maka jika IHSG bergerak liar melampaui 4.550 di kuartal ini, berarti sudah keluar dari batas deviasi teknikal (yang terlalu cepat, dan hal itu rentan koreksi) dan juga secara valuasi fundamental yang terdispersi jauh di atas 18x P/E ratio, serta secara rasio CAPE (Cyclically Adjusted Price to Earning) sebesar 19,8 Indonesia saat ini sebagai negara termahal bursa sahamnya setelah Meksiko, Amerika Serikat, dan Jepang.
Titik dukungan dan tahanan IHSG pekan ini di titik 4.455-4.550, dan jangka menengah di kisaran 4.382-4.550 (kuartal I). Sektor yang masih atraktif adalah Konsumer, Properti dan Infrastruktur, sedangkan untuk sektor Pertambangan menarik dari sisi volatilitas dan harga beberapa saham yang sudah terdepresiasi jauh (dan hanya bagi pelaku pasar yang bermain cepat). Investor perhatikan rotasi sektoral tersebut saja. Di sisi lain, sektor Perbankan dalam jangka pendek sudah masuk dalam kategori relatif mahal.
Investor hendaknya tetap berada di pasar, tetap ikuti tren, karena pasar saham dapat tetap bersifat irasional dalam waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Tren IHSG dalam jangka menengah panjang masih dalam kenaikan yang solid. Untuk jangka pendek, investor dapat merotasi sektoral selektif dalam portofolionya serta menyeimbangkan saham-saham 'keping biru'.
IHSG sudah tidak murah untuk sekarang ini, jadi ekspektasinya akan ada aksi ambil untung setelah menembus rekor baru ke level psikologis 4.500, maka secara logika akan ada koreksi sehat, hal itu normal. Target akhir 2013 masih ke level 5.000 secara tipikal, namun untuk kuartal I ini cukup di sekira 4.550, sebelum melemah nanti di circa April-Mei, lalu bergerak naik dengan volatilitas tinggi di pertengahan Juli.
Untuk saat ini, investor Indonesia masih dapat tawaran angpao ke 4.550 secara fundamental maupun teknikal di kuartal I-2013. Seiring bergantinya kalendar Lunar tahun ini ke tahun baru China 4.711, rekor-rekor baru masih akan dicetak IHSG tahun ini, tak pudar dan masih dapat meliuk-liuk serta berpendar ke level standar 4.711, dan seiring meriahnya cap go meh IHSG memiliki harapan mengecap goceng performa optimalnya hingga akhir 2013 ini dengan menancap di level 5.000.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus