Pada posting kali ini bayarsaja.blogspot.com akan menyajikan artikel tentang banyak warnet dipakai pelajar untuk mesum BETUL. Semoga dengan artikel banyak warnet dipakai pelajar untuk mesum BETUL akan menambah pengetahuan untuk anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang, Eddy Sutrisno menuntut Pemkot Magelang mengatur usaha warung internet (warnet) serta permainan (game) online. Bahkan, pihaknya mendesak Pemkot Magelang harus segera menyusun peraturan daerah (Perda) yang mengatur kedua usaha tersebut.
"Saya melihat, selain bilik-bilik warnet di Kota Magelang seperti kamar-kamar yang tertutup, masih banyak juga warnet-warnet yang tidak memproteksi situs-situs porno. Situs ini kemudian banyak dibuka pengunjung. Termasuk pelajar yang dapat mendorong perbuatan mesum di dalam bilik itu," tegas Eddy Sutrisno saat dikonfirmasi merdeka.com Jumat(8/2) menanggapi tertangkapnya dua pasang pelajar SMA yang berbuat mesum di bilik warung internet (warnet) oleh Satpol PP, Rabu (6/2) lalu.
Eddy menilai, perilaku pelajar yang akhirnya hanya dilepas dan diberikan surat pernyataan itu bukan murni kesalahan anak-anak. Namun, ada unsur kesalahan juga dari pemilik/pengelola warnet yang juga hanya diberikan teguran dan peringatan saja paska penggerebekan itu.
Anggota legislatif yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Magelang itu meminta Pemkot Magelang untuk membereskan warnet-warnet yang praktik seperti itu.
"Meski belum ada Perdanya, pemerintah bisa melakukan upaya lain agar perbuatan memalukan itu tidak terulangi kembali. Alangkah lebih baiknya pemerintah segera membuat Perdanya. Selain mengatur warnet,"tuturnya.
Perda ini juga sekaligus mengatur usaha game online. Ditengarai, usaha game online ini sering disalahgunakan juga untuk membuka situs-situs porno dan mendorong pengguna jasa warnet dan game online melakukan perbuatan tidak terpuji lainnya.
Eddy menekankan perlunya pemerintah tidak melulu memikirkan penghasilan dari pajak serta izin usaha bisnis dari warnet dan game onlinenya saja. Namun, juga memikirkan dampak ke depan dari keberadaan kedua usaha bidang jasa itu.
Kepergoknya dua pelajar yang tengah mesum di bilik warnet itu, menurut Eddy mengisyaratkan bahwa keberadaan warnet-warnet itu tak hanya berdampak positif tapi juga dampak negatif.
"Dampak negatif yang harus segera dieliminir, salah satunya dengan membuat Perda. Perda ini harus tegas, mengatur dari jam operasi, tata ruang usaha, hingga tegas mengatur kalau pelajar berseragam sekolah tidak diperkenankan masuk. Tujuannya semata-mata untuk menyelamatkan generasi muda," pungkasnya.
"Saya melihat, selain bilik-bilik warnet di Kota Magelang seperti kamar-kamar yang tertutup, masih banyak juga warnet-warnet yang tidak memproteksi situs-situs porno. Situs ini kemudian banyak dibuka pengunjung. Termasuk pelajar yang dapat mendorong perbuatan mesum di dalam bilik itu," tegas Eddy Sutrisno saat dikonfirmasi merdeka.com Jumat(8/2) menanggapi tertangkapnya dua pasang pelajar SMA yang berbuat mesum di bilik warung internet (warnet) oleh Satpol PP, Rabu (6/2) lalu.
Eddy menilai, perilaku pelajar yang akhirnya hanya dilepas dan diberikan surat pernyataan itu bukan murni kesalahan anak-anak. Namun, ada unsur kesalahan juga dari pemilik/pengelola warnet yang juga hanya diberikan teguran dan peringatan saja paska penggerebekan itu.
Anggota legislatif yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Magelang itu meminta Pemkot Magelang untuk membereskan warnet-warnet yang praktik seperti itu.
"Meski belum ada Perdanya, pemerintah bisa melakukan upaya lain agar perbuatan memalukan itu tidak terulangi kembali. Alangkah lebih baiknya pemerintah segera membuat Perdanya. Selain mengatur warnet,"tuturnya.
Perda ini juga sekaligus mengatur usaha game online. Ditengarai, usaha game online ini sering disalahgunakan juga untuk membuka situs-situs porno dan mendorong pengguna jasa warnet dan game online melakukan perbuatan tidak terpuji lainnya.
Eddy menekankan perlunya pemerintah tidak melulu memikirkan penghasilan dari pajak serta izin usaha bisnis dari warnet dan game onlinenya saja. Namun, juga memikirkan dampak ke depan dari keberadaan kedua usaha bidang jasa itu.
Kepergoknya dua pelajar yang tengah mesum di bilik warnet itu, menurut Eddy mengisyaratkan bahwa keberadaan warnet-warnet itu tak hanya berdampak positif tapi juga dampak negatif.
"Dampak negatif yang harus segera dieliminir, salah satunya dengan membuat Perda. Perda ini harus tegas, mengatur dari jam operasi, tata ruang usaha, hingga tegas mengatur kalau pelajar berseragam sekolah tidak diperkenankan masuk. Tujuannya semata-mata untuk menyelamatkan generasi muda," pungkasnya.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus