Dalam hari ini bayarsaja.blogspot.com akan menyampaikan posting tentang Wahyudin Kelola Situs Prostitusi Sendiri NEW. Semoga dengan posting Wahyudin Kelola Situs Prostitusi Sendiri NEW akan menambah pengetahuan untuk anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
Kepolisian Resor Kota Besar Bandung sementara menyimpulkan jika situs prostitusi cewebisyar.com dikelola seorang diri oleh tersangka Wahyudin. Tidak ada penyandang dana di balik bisnis haram pria 29 tahun yang disebut-sebut jebolan Universitas Ilmu Komputer, Bandung ini.
"Karena sekarang harga beli domain Internet, kan, murah. Jadi, kesimpulan sementara tidak ada pemodal di belakang dia. Tapi kami sedang terus selidiki kasus ini," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal, Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, di kantornya, Jumat, 8 Februari 2013.
Kepada polisi, Wahyudin mengaku mengoperasikan domain tersebut sebagai bursa seks online sejak pertengahan Desember 2012. "Meskipun kalau lihat dari umurnya, domainnya sendiri sudah ada sejak 2010,"kata Trunoyudo.
Polisi menjerat pemuda kelahiran Garut ini dengan Pasal 30 dan 35 Undang-Undang Antipornografi, Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta Pasal 378 Undang-Undang Hukum Pidana. "Pasal hukum yang kami tekankan untuk tersangka adalah aspek pornografinya. Dia terancam 12 tahun penjara," kata Trunoyudo.
Jajaran reserse kriminal Porestabes Bandung menangkap Wahyudin di sebuah rumah di kawasan Gang Mesjid, Jalan Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu petang, 6 Februari 2013. Saat penangkapan, polisi antara lain menyita satu unit laptop berikut modem serta telepon genggam dengan nomor seperti tertera dalam situs. Juga satu buku tabungan BCA Cabang Bekasi atas nama Wahyudin serta beberapa mainan seks warna hitam merek Galaku dan gel pelumas Vigel.
Kepada polisi, tersangka mengaku administrator situs cewebisyar.com sekaligus pemilik nomor rekening bank yang tertera di situs itu. Wahyudin juga mengaku berhasil menjaring sejumlah pelanggan atau member yang menyetor duit Rp 500 ribu-Rp 1,2 juta via transfer rekening bank. Para member tersebut terbagi dalam kategori silver (Rp 500 ribu), gold (Rp 700 ribu), dan platinum (Rp 1,2 juta).
Setelah menyetor duit, para member ini mendapat privilese untuk mendapatkan nomor kontak telepon. "Saat mengirim sms (pesan pendek) atau terhubung telepon dengan si cewek, pelanggan diberitahu supaya menulis atau menyebut kode sexy escort sebelum melakukan kontak lebih jauh," kata Trunoyudo.
Selain menjual kelas keanggotaan pelanggan di situsnya, Wahyudin mengaku tak mendapat penghasilan lain seperti fee dari cewek yang di-booking pelanggan. "Sejak Desember, dia berhasil mendapatkan Rp 18,6 juta dari menjual member," kata Trunoyudo.
Wahyudin juga mengaku mendapatkan foto-foto wanita berbagai etnik dan bangsa berikut nomor kontak mereka dengan cara menjiplak dari situs lain. "Saya ambil dari situs (serupa milik) orang lain yang isinya foto-foto cewek dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kalau orang lain bisa, saya juga bisa buat,"kata Wahyudin kepada wartawan.
"Karena sekarang harga beli domain Internet, kan, murah. Jadi, kesimpulan sementara tidak ada pemodal di belakang dia. Tapi kami sedang terus selidiki kasus ini," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal, Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, di kantornya, Jumat, 8 Februari 2013.
Kepada polisi, Wahyudin mengaku mengoperasikan domain tersebut sebagai bursa seks online sejak pertengahan Desember 2012. "Meskipun kalau lihat dari umurnya, domainnya sendiri sudah ada sejak 2010,"kata Trunoyudo.
Polisi menjerat pemuda kelahiran Garut ini dengan Pasal 30 dan 35 Undang-Undang Antipornografi, Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta Pasal 378 Undang-Undang Hukum Pidana. "Pasal hukum yang kami tekankan untuk tersangka adalah aspek pornografinya. Dia terancam 12 tahun penjara," kata Trunoyudo.
Jajaran reserse kriminal Porestabes Bandung menangkap Wahyudin di sebuah rumah di kawasan Gang Mesjid, Jalan Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu petang, 6 Februari 2013. Saat penangkapan, polisi antara lain menyita satu unit laptop berikut modem serta telepon genggam dengan nomor seperti tertera dalam situs. Juga satu buku tabungan BCA Cabang Bekasi atas nama Wahyudin serta beberapa mainan seks warna hitam merek Galaku dan gel pelumas Vigel.
Kepada polisi, tersangka mengaku administrator situs cewebisyar.com sekaligus pemilik nomor rekening bank yang tertera di situs itu. Wahyudin juga mengaku berhasil menjaring sejumlah pelanggan atau member yang menyetor duit Rp 500 ribu-Rp 1,2 juta via transfer rekening bank. Para member tersebut terbagi dalam kategori silver (Rp 500 ribu), gold (Rp 700 ribu), dan platinum (Rp 1,2 juta).
Setelah menyetor duit, para member ini mendapat privilese untuk mendapatkan nomor kontak telepon. "Saat mengirim sms (pesan pendek) atau terhubung telepon dengan si cewek, pelanggan diberitahu supaya menulis atau menyebut kode sexy escort sebelum melakukan kontak lebih jauh," kata Trunoyudo.
Selain menjual kelas keanggotaan pelanggan di situsnya, Wahyudin mengaku tak mendapat penghasilan lain seperti fee dari cewek yang di-booking pelanggan. "Sejak Desember, dia berhasil mendapatkan Rp 18,6 juta dari menjual member," kata Trunoyudo.
Wahyudin juga mengaku mendapatkan foto-foto wanita berbagai etnik dan bangsa berikut nomor kontak mereka dengan cara menjiplak dari situs lain. "Saya ambil dari situs (serupa milik) orang lain yang isinya foto-foto cewek dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kalau orang lain bisa, saya juga bisa buat,"kata Wahyudin kepada wartawan.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus