Pada hari ini bayarsaja.blogspot.com akan menyampaikan artikel tentang Amerika Serikat Kembalikan Penjara Baghram. Semoga dengan berita Amerika Serikat Kembalikan Penjara Baghram akan menambah pengetahuan untuk anda pembaca setia bayarsaja.blogspot.com
Militer Amerika Serikat mengembalikan penjara militer Baghram kepada Afghanistan. Penjara ini sempat menjadi sumber sengketa antara AS dan Afghanistan.
Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Amerika Serikat hari Senin (25/03/13) menyerahkan kembali penjara militer Baghram kepada pihak Afghanistan. Komandan ISAF, Jendral Joseph Dunford dan Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Muhammadi memimpin upacara serah terima.
Di Baghram masih ada ratusan tahanan Afghanistan. Selain itu, ada sekitar 50 tahanan asing yang tetap berada di bawah pengawasan Amerika Serikat. Militer Amerika Serikat mengambil alih penjara Baghram tahun 2002. Baghram sering disebut sebagai Guantanamo Afghanistan. Karena di sana banyak tahanan yang digolongkan sangat berbahaya. Mereka dibawa ke Baghram sebelum kemudian dipindahkan ke penjara Guantanamo di Kuba.
Sampai saat ini, sudah ada sekitar 3000 tahanan di Baghram yang ditahan tanpa proses pengadilan dan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Sejak awal Maret, organisasi hak asasi Amnesty Internasional sudah menyatakan prihatin dengan rencana penyerahan Baghram kepada Afghanistan.
Amnesty International sejak bertahun-tahun mengecam praktek penyiksaan dan kondisi buruk di penjara-penjara Afghanistan. Amnesty menuntut pemerintah Afghanistan melakukan reformasi sistem penahanan dan administrasi penjara untuk mencegah terjadinya penyiksaan dan pelecehan tahanan.
Misi PBB di Afghanistan, UNAMA, dalam laporannya awal 2013 juga melaporkan maraknya praktek penyiksaan di penjara.
Baghram dan Kedaulatan Afghanistan
Pemerintah di Kabul menolak berbagai tuduhan itu dan memerintahkan pemeriksaan sendiri. Tapi pemeriksaan yang dilakukan oleh komisi Afghanistan juga membenarkan adanya penyiksaan. Walaupun begitu, pemerintah Afghanistan tetap menuntut agar Baghram dikembalikan.
Bagi pihak Afghanistan, pengelolaan Baghram berkaitan dengan kedaulatan nasional. Jenderal Atiqullah Amarkhel menerangkan: Jika Amerika Serikat memang mengakui kedaulatan Afghanistan, mereka tidak berhak menahan warga Afghanistan di penjaranya. Selain itu, kata Amarkhel, belum jelas apakah para tahanan memang bersalah dan kapan mereka akan diproses. Juga tidak jelas, sampai berapa lama orang-orang itu ditahan.
Kabul menjadikan penyerahan penjara Baghram sebagai prasyarat untuk menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat yang mengatur kehadiran militer AS di negara itu. Awal Maret, sudah ditantangani kesepakatan tentang serah terima penjara itu kepada pihak Afghanistan. Tapi Amerika Serikat tetap melakukan penangkapan warga Afghanistan.
Ketika itu, Presiden Hamid Karzai yang mulai tidak sabar mengatakan: Begitu semuanya beres, kami akan membebaskan semua orang yang tidak bersalah. Biarpun ada banyak kritik dari pihak luar. Kami tahu, banyak orang tidak bersalah ditahan di sana. Tapi yang bersalah, membunuh dan melakukan serangan bom, akan mendapat hukuman yang adil.
Tadinya, penyerahan penjara Baghram akan dilakukan 9 Maret lalu, tapi dibatalkan. Amerika Serikat masih kuatir, ada teroris berbahaya yang dibebaskan. Tapi pihak Afghanistan memastikan, bahwa para teroris berbahaya tetap akan ditahan. Musuh Amerika Serikat adalah musuh kami juga. Karena mereka tidak hanya berperang melawan Amerika, melainkan melawan orang Afghanistan juga", kata Atiqullah Amakhel.
Di Baghram masih ada ratusan tahanan Afghanistan. Selain itu, ada sekitar 50 tahanan asing yang tetap berada di bawah pengawasan Amerika Serikat. Militer Amerika Serikat mengambil alih penjara Baghram tahun 2002. Baghram sering disebut sebagai Guantanamo Afghanistan. Karena di sana banyak tahanan yang digolongkan sangat berbahaya. Mereka dibawa ke Baghram sebelum kemudian dipindahkan ke penjara Guantanamo di Kuba.
Sampai saat ini, sudah ada sekitar 3000 tahanan di Baghram yang ditahan tanpa proses pengadilan dan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Sejak awal Maret, organisasi hak asasi Amnesty Internasional sudah menyatakan prihatin dengan rencana penyerahan Baghram kepada Afghanistan.
Amnesty International sejak bertahun-tahun mengecam praktek penyiksaan dan kondisi buruk di penjara-penjara Afghanistan. Amnesty menuntut pemerintah Afghanistan melakukan reformasi sistem penahanan dan administrasi penjara untuk mencegah terjadinya penyiksaan dan pelecehan tahanan.
Misi PBB di Afghanistan, UNAMA, dalam laporannya awal 2013 juga melaporkan maraknya praktek penyiksaan di penjara.
Baghram dan Kedaulatan Afghanistan
Pemerintah di Kabul menolak berbagai tuduhan itu dan memerintahkan pemeriksaan sendiri. Tapi pemeriksaan yang dilakukan oleh komisi Afghanistan juga membenarkan adanya penyiksaan. Walaupun begitu, pemerintah Afghanistan tetap menuntut agar Baghram dikembalikan.
Bagi pihak Afghanistan, pengelolaan Baghram berkaitan dengan kedaulatan nasional. Jenderal Atiqullah Amarkhel menerangkan: Jika Amerika Serikat memang mengakui kedaulatan Afghanistan, mereka tidak berhak menahan warga Afghanistan di penjaranya. Selain itu, kata Amarkhel, belum jelas apakah para tahanan memang bersalah dan kapan mereka akan diproses. Juga tidak jelas, sampai berapa lama orang-orang itu ditahan.
Kabul menjadikan penyerahan penjara Baghram sebagai prasyarat untuk menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat yang mengatur kehadiran militer AS di negara itu. Awal Maret, sudah ditantangani kesepakatan tentang serah terima penjara itu kepada pihak Afghanistan. Tapi Amerika Serikat tetap melakukan penangkapan warga Afghanistan.
Ketika itu, Presiden Hamid Karzai yang mulai tidak sabar mengatakan: Begitu semuanya beres, kami akan membebaskan semua orang yang tidak bersalah. Biarpun ada banyak kritik dari pihak luar. Kami tahu, banyak orang tidak bersalah ditahan di sana. Tapi yang bersalah, membunuh dan melakukan serangan bom, akan mendapat hukuman yang adil.
Tadinya, penyerahan penjara Baghram akan dilakukan 9 Maret lalu, tapi dibatalkan. Amerika Serikat masih kuatir, ada teroris berbahaya yang dibebaskan. Tapi pihak Afghanistan memastikan, bahwa para teroris berbahaya tetap akan ditahan. Musuh Amerika Serikat adalah musuh kami juga. Karena mereka tidak hanya berperang melawan Amerika, melainkan melawan orang Afghanistan juga", kata Atiqullah Amakhel.
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di bayarsaja.blogspot.com
Homepage|http://bayarsaja.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan. Komentar bernada spam akan saya hapus